Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Puisi Kadrun (Kadal Gurun)


Aku ingin bercerita

Tentang sebuah bintang di ufuk tenggara

Bintang yang kehabisan daya terangnya

Hingga seperti layaknya garam gagal

Yang hilang asinnya

Tidak ada lagi gunanya

Selain dibuang dan diinjak orang.

Aku ingin bercerita

Tentang patung yang hilang tuahnya

Yang seperti ranting-ranting anggur yang mandul

Tidak ada buah atau bunganya

Tidak ada gunanya lagi

Selain disabit dan diludahi.

Itulah buah dari kegagalan


Ketika langit runtuh bersama dengan seluruh semesta

Ya, runtuh menimpa kepalamu

Yang isinya cuma sastra dan sajak-sajak layu

Yang tidak laku

Di dunia yang masyarakatnya mencintai ilmu-ilmu cepat saji.

Itulah nasib sastra

Seperti burung penguin yang salah lahir

Di tengah gurun sahara.

Ia pasti mati

Pasti mampus

Kecuali ia adalah penguin siluman

Yang mampu beralih lupa menjadi kadal gurun.

Apakah sastra kita memang sekelas sastra kadal?

-GAS
Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

Posting Komentar untuk "Puisi Kadrun (Kadal Gurun)"